Selasa, 24 Maret 2015

Sinopsis jodha akbar episode 344, Cita-cita Raja Jalaludin dan Ratu Jodha terhadap Hassan dan Hussein

Aku memandang bulan dan tiba-tiba aku ingat kutukan maham anga. Perasaanku menjadi tidak enak, dan langsung ke Hassan. Ternyata Hassan sedang tidur. Aku merasa lega dan mengambil hassan, Aku menciuminya. Setelah Hassan tidur, Aku mulai merenung dan berpikir kenapa ia ingat dengan Maham Anga, Mengapa aku merasa awan hitam terus menaungi hidup hidupku. Angin bertiup. Aku berdoa kepada dewa Kanha dan menanyakan apa yang terjadi hari ini. Aku mohon lindungilah anak-anakku. Aku mengamati Hassan dan tak terasa airmataku mengalir. Kepalaku menjadi agak pusing. Suamiku, Jalal datang dan melihatku menangis. Jalal  menggenggam tanganku dan memelukku erat-erat. Ada kedamaian yang menjalari jiwaku. Aku mengatakan kalau aku merasa akan ada sesuatu yang terjadi, tiba-tiba kutukan maham berdering ditelingaku. Aku menangis lagi. Jalal mengatakan bahwa aku orang yang kuat dan tidak pernah melihatku selemah ini. Jalal menghiburku agar aku kuat. Cinta seorang ibu akan mengalahkan segalanya. Jalal kembali memelukku. Tiba-tiba Hassan menangis. Aku sangat mengkhawatirkannya.

Di kamar yang lain, Ruks tidur di kamarnya, tiba-tiba hussain menangis, ruks bangkit mengayun-ayunkan ayunan namun Hussain tidak berhenti menangis. Hussain muntah dan Ruks memanggil Zee. Zee mengatakan bahwa mungkin perutnya sakit. Ruks ingin memanggil tabib untuk memeriksa Hussain. Zee berpikir, racunnya mulai bekerja.

Jalal mengatakan mungkin Hassan sedang mimpi buruk, sehingga dia menangis. Aku seakan tidak percaya pada ucapan Jalal. Jalal mengatakan Hamida pernah berkata bahwa memang sulit memahami anak. Jalal menyuruhku tidur dan Jalal yang akan menjaga Hassan. Jalal mengatakan padaku untuk tidak mengkhawatirkan Hassan. Namun aku merasa tidak seharusnya seperti itu, aku tidur dan suamiku terjaga. Namun Jalal tetap membaringkanku dan menyelimutiku. Ahh nyaman sekali kalau bersama dia. Terimakasih Yang Mulia, Terimakasih Suamiku,  ... :) :) :)



Tabib memeriksa Hussain, Ruks mengatakan bahwa Hussain muntah-muntah. Tabib memeriksa dan mengatakan Hussain baik-baik saja. Mungkin terlalu banyak minum susu.

Di ruang sidang, Jalal bertemu dengan para mentrinya. Todar mengatakan bahwa Uday Pratap siap untuk bertemu dengan Raja. Dan Raja menyetujuinya. Tansen (raam) menantang Birbal untuk menyanyi, dan Birbal juga meminta Raam untuk melucu. Mereka sepakat untuk berganti peran. Raja hanya tertawa melihat tingkah keduanya. by NoerZulfa

Aku berkata kepada Moti. Aku heran mengapa Hassan tidak mau minum susu. Moti menjawab kalau mungkin Hassan tidak lapar. Zee telah memberi Hussain banyak minum susu sehingga hari ini Hussain muntah. Aku hanya tertawa, Ruks harus banyak belajar supaya Husain tidak menangis.
Yang mulia masuk ke kamarku, moti pergi. Jalal datang untuk memberiku hadiah berupa anting. Jalal memintaku untuk tetap tersenyum dan bahagia. Jalal bercerita bahwa di pengadilan Birbal (Mahesh dash) dan Raamtanu seperti kucing dan anjing, mungkin seperti aku dan Ruks. Tapi aku menyangkal bahwa kami sekarang rukun dan bisa saling peduli.. Jalal memberitahu kalau sekarang Mahes dan Raam tanu akan bertukar pekerjaan. Wow, aku seakan tak percaya kalau Mahesh akan menyanyi. Aku hanya tertawa... by NoerZulfa

Jalal berkata padaku, bahwa  dia juga telah mengubah kebiasaan, yaitu perhatiaan yang lebih untuk kerajaan dan juga anak-anak. Aku tak mau kalah karena aku juga telah direpotkan dengan 2 hal yaitu mengurus anak-anak sekaligus harus mengurus Yang Mulia. Kadang-kadang Yang Mulia bertindak seperti anak-anak, yang suka merajuk dan tidak mau kalah. Jalal bermimpi tentang anak-anak ketika dewasa. Jalal akan mengajari bermain pedang, mendidik mereka dengan sangat baik. Jalal ingin anak-anak menjadi ksatria yang hebat seperti Humayun. Aku juga bilang kepada yang mulia, menjadi prajurit atau tidak, yang aku ingin adalah anak-anak memiliki hati yang besar dan cerdas dalam mengelola kerajaan seperti Ayah mereka. Jalal mengatakan bahwa cita-cita kami pasti terwujud. Jalal memelukku dengan lembut. Hassan bangun, kami bertiga bermain dan tertawa bersama.Sinopsis jodha akbar episode 345

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by http://www.facebook.com/SMNurhayati' - Premium Blogger Themes | Facebook Themes