Jumat, 22 Mei 2015

SINOPSIS JODHA AKBAR 501, Pangeran Salim kembali dari medan perang

Berita tentang perceraian Shahenshah dan Malika Hindustan telah tersebar. Seluruh orang membicarakannya, termasuk para mentri kerajaan. Birbal berharap semoga Ratu Jodha diberi kekuatan.

Sementara itu terlihat Salim, Daniyal dan Murad telah kembali dari  medan perang. Seisi istana merasa bahagia menyambut kedatangan para pangeran. Aku (Jodha) menghampiri Salim dan menyatakan bahwa aku selalu mendoakan keselamatan anak-anakku. Salim pun menyentuh kakiku sebagai tanda hormat. Sementara Murad tampak menghampiri ratu Salima dan memeluknya. Hamida tampak bangga kepada mereka bertiga. Tampak Salim merasa ada keganjilan melihat Shahensah dan aku berdiri berjauhan dan agak tegang. Shahensah  mengajak semua masuk ke ruang sidang. 


di ruang sidang i-Khas Shahensah berkata sebagai seorang ayah dia sangat bangga dan ke 3 putranya telah patuh dan menuruti perintahnya. Ini adalah sumber kekuatan bagi Shahensah. Dan pada kesempatan itu Shahensah  mengumumkan bahwa Pangeran Salim dinobatkan kembali menjadi putra mahkota. Aku dan para ratu tersenyum bahagia. semua meneriakkan nama Pangeran Salim. Shahensah berdiri dan memeluk Salim. Birbal dan Todar Mal tersenyum. Mansingh kelihatan sangat bangga. Aku sangat bersyukur, setidaknya Shahensah  dan putraku kembali memiliki hubungan yang baik.

Nadira sedang duduk di halaman dan membakar daun-daun kering, Salim menghampirinya. Nadira tampak sangat gembira dan memeluk erat Salim. Nadira berkata bahwa dia sangat merindukan Salim dan selalu mendoakannya. Tiba-tiba Nadira teringat pesan ibunya, bahwa Salim hanya mimpi baginya. Nadira mengkoreksi bahwa ia mendoakan untuk semua prajurit. Salim meminta Nadira untuk mengakui bahwa Nadira juga sangat mencintainya. Salim meminta untuk mengucapkannaya untuk kali ini saja. Nadira pertama mengelak, namun setelah didesak Nadira memandang Salim dan mengakui dirinya mencintai Salim. Salim terkejut. Namun Nadira sadar bahwa cintanya akan membawa bencana bagi Salim. Itu sebabnya Nadira tidak pernah berani mengatakannya. Nadira memeluk erat Salim. Salim merasa sangat bahagia dan akan menyampaikan kepada ibunya. Salim yakin Ibunya dan Shahensah akan setuju. Nadira tampak ragu, dan akhirnya menceritakan kejadian yang menimpa Shahensah  dan Jodha. Dari keinginan Jodha akan pindah agama sampai Shahensah akan menceraikannya.

Shahensah sedang duduk dikamarnya sambil memandangi lukisan Jodha, ketika Salim memasuki kamar. Salim memandang Shahensah dengan marah. "Shahensah , aku ke sini bukan ingin mengobrol dengan mu, tetapi aku ingin menanyakan mengapa kau mau menceraikan ibuku?"
Shahensah  menjawab bahwa itu adalah keputusan yang tepat. Dan Salim langsung memotong perkataan Shahensah “Ibuku yang telah mengabdikan seluruh hidup bagi mu Shahenshah.  Ibuku selalu setia dan mencintaimu sepenuh hati" Beginikah cara kau membalasnya?" Shahensah dan Salim pun berdebat. Salim merasa sangat mengenal baik ibunya. Ibunya akan selalu mengutamakan dan memikirkan kepentingan orang lain.
Namun Shahensah  tetap pada pendiriannya untuk menceraikan Ratu Jodha.
Salim pun menjawab dengan sangat marah, " Baiklah Shahensah, kau harus ingat ini akan menjadi kesalahan yang sangat besar. Jika keputusanmu ini tidak berubah, maka aku juga punya keputusan sendiri. Aku menolak dinobatkan menjadi putra mahkota"
Salim langsung meninggalkan Shahensah yang masih tercengang dengan keputusan Salim.



Malam itu Hamida dan Gulbadan sedang duduk di halaman istana. Abu Fazl datang menghampiri dan mengatakan tidak sanggup lagi menulis biografi tentang kerajaan. Karena Raja Babur dan Raja Humayun tidak pernah menceraikan istrinya.


Mann Singh menghadap Shahensah. Mann Singh mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan keputusan Shahensah. Jika Shahensah tetap menceraikan Bhuasa Jodha, maka Mann singh juga akan meninggalkan Agra. Shahensah mengatakan bahwa keputusan ini tidak ada hubungan dengan kaearjaan. Mann Singh adalah mentri, jadi dia hanya boleh menuruti perintah Shahensah.  Mann Singh menjawab bahwa dia ke Agra karena Buasanya, maka jika Jodha kembali maka Mannsingh akan mengikutinya. Dan Mann Singh tetap setia dengan kerajaan Mughal. Mann Singh juga siap dihukum jita itu perlu. Mann singh memberi salam dan pergi meninggalkan Shahensah.


Pagi harinya, di ruang sidang Divan-I-Khas. Semua tekah hadir. Shahensah memerintahkan proses perceraiannya dimulai. Shahensah berdiri, Hamida tampak tegang dan Jodha menahan marah.
Tampak Sheikh Mubarak berkata: “Shahenshah Jalaluddin Muhammad Akbar telah memutuskan untuk menjatuhkan talaq kepada Jodha” Shahensah memandang ke arah Jodha selama Sheikh Mubarak membacakan pengumuman ini tetapi Jodha sama sekali tidak melihat kearahnya. Salima dan Ruks tampak sedih. Salim tampak marah. Murad pun terlihat marah. Sheikh Mubarak lanjut berkata: “Perceraian ini adalah bersifat resmi. Maka sesuai hukum Islam Shahenshah akan memberikan harta, emas, perhiasan dan koin emas" Aku (Jodha) berkata dengan geram “Aku ingin mahar yang lebih banyak dari itu. Jika hanya segitu aku menolaknya" Semua yang hadir terkejut atas permintaanku.By NoerZulfa

Episode selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by http://www.facebook.com/SMNurhayati' - Premium Blogger Themes | Facebook Themes