Aku sedang duduk di kamar ketika Jalal datang dengan membawa Hussain. Aku langsung berdiri, kehidupan seakan mengalir dalam tubuhku. Aku bertanya bagaimana dengan Ruks, pasti dia sedih. Jalal menjelaskan bahwa Ruks sakit, dan Hussain untuk sementara harus menjauh dari Ruks supaya tidak tertular.
Aku senang sekali Jalal membawa Hussain ke sini. Aku akan merawat dan bermain dengan Hussain sepuasnya. Moti menyiapkan keranjang bayi. Aku membuat kamar menjadi lebih terang. Aku menimang bayiku dan menaruh di keranjang ketika dia tertidur. Aku tersenyum bahagia. Jalal duduk di
belakangku dan melihatku bahagia. Aku menyanyikan lagu
pengantar tidur untuk Hussain. Jalal menempatkan tangannya di bahuku, dan ikut menikmati laguku. Hussain tidur. Aku meletakkan kepalaku di bahu Jalal dan tertidur di sana.
Ruks diperiksa oleh tabib dan memberikan obat kepada Ruks. Zee datang dan tabib memperingatkan Zee, karena Zee telah memberi makanan yang membuat Ruks demam. Tabib mulai tidak mempercayai Zee.
Jalal sedang memeriksa belati, Aku juga turut mengamati belati itu. Jalal ingin memilih salah satu dari belati itu, namun aku mengatakan aku tidak membutuhkannya. Jalal menggodaku "Matamu sudah cukup untuk membunuhku Ratu Jodha" Dia mengingatkanku, bagaimana aku telah
menempatkan belati di leher Jalal pada malam pernikahan kami. Tapi aku mengingatkan bahwa itu hanya masa lalu, dan sekarang semuanya berubah, karena Jalal telah melakukan banyak hal. Jalal
mulai merayuku, " Kau terlihat menakjubkan ketika kau tersenyum"
Hussain
mulai menangis. Jalal mengatakan kalau ayah baru mengatakan sesuatu
untuk ibu, sang anak marah. Aku bertanya mengapa iabegitu mencintaiku namun membuat orang lain menjadi musuh. Jalal tidak
tahu, tapi Jalal merasa nyaman bila bersamaku. Prajurit datang dan mengatakan maan singh sedang membutuhkan Jalal. Jalal pun meninggalkan ruangan.
Zee bertemu Qasim dan mengatakan bahwa mereka harus segera meninggalkan istana. Tabib mulai mencurigainya ketika Ruks sakit. Zee pikir kalau Ruks sakit, Hussain akan menyerahkan ke Zee ternyata Jalal mengambil lebih dahulu. Qasim menahan supaya tidak pergi dulu dr istana, kasus Hassan sedang diselidiki, tapi dia yakin tidak akan dicurigai. Tapi Zee tidak sependapat. Mereka harus pergi karena jari racunnya telah hilang. by NoerZulfa. Qosim terkujut dan marah. Dia mendorong Zee untuk mencari jari itu.
Aku memandikan dan meminyaki tubuh hussain supaya hangat, dan aku terus mengajaknya bicara. Zee datang dan menawarkan bantuan. Tapi aku ingin memenuhi semua kebutuhan Hussain sendiri. Karena aku memang ibunya. Zee meminta untuk menyusui Hussain, tapi aku juga menolaknya. Aku akan menyusuinya sendiri. Akhirnya Zee pergi meninggalkan kami.
Aku mulau kerepotan dengan Hussain, Hussain tidak mau tidur dan malah demam juga. Zee menenangkanku supaya aku tidak khawatir. Moti datang dan mengatakan bahwa Jalal sudah datang dari perang dan terluka. Aku akan melihatnya. Aku hendak pergi
ke suamiku tapi berhenti dan melihat hussain. Zee mengatakan supaya aku tidak khawatir
tentang husssain. Jalal sedang membutuhkanku. Aku akan membawa Hussain tapi dicegah Zee. Akhirnya aku meminta moti untuk mengurus hussain dan pergi ke
jalal .
Aku datang ke Yang Mulia, tampak ia menyembunyikan lukanya. Namun aku tahu dan akan merawatnya. by NoerZulfa
Zee, zakira dan moti berbagi tugas untuk menjaga Hussain. Jalal memintaku untuk lebih baik menjaga Hussain. Tapi aku tidak mau meninggalkan suamiku. Jalal berkata mengapa kau sangat mencintaiku Ratu Jodha. Jalal memelukku dengan sayang ....SINOPSIS JODHA AKBAR EPISODE 351
Kamis, 26 Maret 2015
SINOPSIS JODHA AKBAR EPISODE 350, JODHA AKBAR MENGASUH HUSSAIN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar